Sabtu, 29 Oktober 2016

Ikan Emas Se-mewah Emas

#Iklan : Paket Menu Makan Siang Siap Antar.


Terbongkar!!!!!



Rahasia makan enak sebenarnya.

Gosip siang ini pasti Anda suka.

Sttt, Tahu tidak?

Saya terpaksa mengatakan ini pada Anda, untuk tidak menyebutnya ; Gila….

Begini…(Sini, duduk samping saya).

Ketika kurir datang mengantarkan pesanan makan : Ikan Emas paket lengkap.

Lapar saya masih jauh. Begitu mencicipi sambel mentah diruapi aroma tomat dan bawah merah…..amboiiiii, saya tidak tahan lantas kehilangan kata-kata memuji.

Ini nyata bukan maya. Candu  saya nikmati seikhlas hati (saya bertaruh candu di luar sana adalah tercela. Dan Pembaca Iklan mengamini kata- kata saya).

Selanjutnya

Saya sempat berpikir, menu Ikan Emas plus plus yang masih bau penggorengan ini...
Apakah kiriman peri laut Bontang Kuala? (lalu saya yakin kurir tadi adalah Peri dengan kecepatannya menghidangkan makan siang).

Kawan...

Ini bukan gombal, (Anda butuh makan siang bukan pel-pel-an {gombal}).

Makanya, saya merasa bertanggung jawab mengabarkan kepada Anda, agar lebih banyak orang tahu dan menikmati makanan mewah bergizi.

(Indrayaniii) Berapa yang harus saya bayar untuk menu makan siang seperti-mu?"



Persiss, siss,

Seperti Anda, saya langsung diancam harga. Mengingat 'Racun' biaya setingkat dibawah Sianida.

Saya tidak perlu mengutip iklan sebelah “ Rasa Bintang Lima Harga Kaki Lima.”

Tidak…tidak..Itu mustahil tingkat Dewa.

Ada Harga Ada Rupa dan Harga yang Saya keluarkan ini. Sesuai.

 Jadi jangan ada kesal jikalau mahal.

Tetapi   karena  hati saya sedang senang. Pemilik usaha membisiki :
Bagi 3 pemesan  tercepat
(sebelum katanya di close order, demi  stamina tetap prima melayani pesanan Anda)

Anda cukup bayar? ( #Ehem...izinkan saya sendawa  dulu).

Untuk  5 sehat : Buah, Lalapan, Nasi, Ikan Emas. Plus Sambel.
Sehat saja Anda bayar. Karena kesempurnaan hanya Milik Tuhan.

Dibagian ini, Harap Anda tenang.

Walaupun saya jengah dengan istilah harga teman, lantaran tidak sopan  "Menjual" teman.

Tetapi suer…

Percaya saya ; Untuk menu sempurna ini.
Anda terbelalak membayar IDR. 22.999 IDR: 27.777

Kata mereka,  bagi pemesan di 8 menit pertama, ( lantas mereka berencana menormalkan harga sewaktu-waktu tanpa membuat pengumuman. Lalu Anda terpaksa merogoh kucek lebih dalam ).

(Ooohh..Katakan : Jangan. Indrayanii)


Tunggu…Satu lagi

Sambelnya, Kawan :  Top Markotop. Anda akan bersiul puas.

Btw,  saya sudah habis dua porsi. Untuk sekali  ini saya (Indrayani) Lupa sedang diet nasi.

Kapan giliran Anda?

Jangan salahkan jika pesan Anda dijawab petugas Resepsionis :

 " Paket Ikan Emas habis, Anda mau ganti menu?"

Naaaaah loh?!

Hubungi nomor telepon....................untuk memesan.

Anita asisten Fitri. Siap mengolah pesanan dan kurir mereka stand by setiap Anda butuhkan.


Kamis, 27 Oktober 2016

Naskah Iklan : Jualan On Line

Wooow,….
Ini, 3 Alasan mengapa GAMMI BAWWIS menu makan siang ini :

• Dimasak sesaat dipesan
• Tingkat kepedasan menyesuaikan
• Diantar ke alamat pemesan
Begini….
Saya akan terus terang, olahan Gammis Bawwis ini berasal dari resep keluarga yang dijaga ketat kerahasiaannya. Saya (Fitriani) sangsi, rasa yang sama bisa Anda dapatkan di tempat lain (jika itu memang ada).
Kabar baiknya…
Pesan 37 menit dari sekarang, Anda cukup bayar IDR 14.999,-
Itu termasuk nasi putih dengan asap mengepul-ngepul.
7 menit terlambat, Anda terpaksa saya haruskan membayar sesuai harga normal plus ongkos kirim IDR. 20.
Sttt…saya masih belum puas berbagi Rahasia dengan Anda.
Sebenarnya saya rugi mengatakan ini, tetapi bagi 3 pemesan pertama biaya ongkos kirim saya bebaskan. Anda hanya perlu duduk manis menuggu pesanan diantar sebelum pantat Anda bergeser dari tempat Anda kirim pesan.
Kerap kewalahan memenuhi pesanan. Saya berrencana menurunkan iklan sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu( lalu Anda kekurangan informasi menu makan siang lezat).
Bagi Anda penyuka kuliner khas Bontang, saya akan tambahkan bonus ; Khusus 2 pemesan tercepat. Beli 4 dapat 5. Kata kompetitor saya bodoh menambahkan bonus ini. Tetapi kata saya “Siapa cepat dia dapat!” Pembaca iklan setuju dengan saya.
Sekarang pilihan ada pada Anda.
Hubungi nomor telepon : 0823 5254 3823 Asisten saya (Anita) untuk memesan.
Tersedia 27 menu siap masak.
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Komentari
Komentar
Indrayani Indra
Tulis komentar...

    Rabu, 19 Oktober 2016

    Kebiasaan yang ditularkan oleh Ibu saya.

    INI KEBIASAAN YANG DITULARKAN IBU SAYA.
    Waktu anak-anak masih kecil. Saya termasuk Ibu berisik dan kurang sabar. Sering sekali saya menggigit bibir bagian bawah untuk menenangkan diri.
    Malam hari, kebiasaan saya mendongeng, pengantar cerita jelang tidur. Saya pandangi wajah mereka satu persatu.
    "Ummi ridho untuk kamu anakku." Batinku.
    Wajah polos anakku menyentuh sisi rasa haru. Iba selalu jatuh setiap akan mematikan lampu dan menutup pintu kamar mereka. Saya meminta ampun kepada Allah atas keterbatasan mengendalikan emosi jiwa. Saya tiupkan surah Al-Fatihah ke wajah mungil dan mengusapkan bacaan sholawat diawal rehat si buah hati.
    Pagi hari, saat membangunkan mereka untuk sholat subuh (saya sudah bangun 1 jam sebelumnya) saya berdoa, memohon kekuatan membimbing amanah ilahi ini.
    Selebihnya tiap habis wudhu, tangan saya yang masih basah air wudhu dan doa, pasti mampir di wajah ke-empatnya.
    Saya pikir, Kawan...
    Anda, pasti lebih hebat pengalaman beragamanya. Semua kebiasaan diatas, hingga saat ini masih saya lakukan, jika mereka kebetulan ada di rumah.
    Semoga lebih banyak lagi Ibu yang peduli Pengamalan Keagamaan tidak langsung, yang dapat menyuburkan potensi ilahiyah dlm diri anak kita.
    Betapa terberkatinya hidup ini, karena ke-empatnya, saya dipanggil "Ummi" oleh Faizah, Fatima, Fuad dan Farhan.
    Saya pernah diberitahu.
    Sedihlah jika anak menolak minum lebihnya air putih/teh dari gelas Ibunya.
    Hendaknya kamu berusaha menundukkan ego anak untuk mendidiknya patuh. Caranya minumkan air cucian kaki lepas wudhumu di malam/hari Jum'at.
    Untuk kasus pertama, saya sering mengerjakannya. Sementara minum air cucian kaki Ibu, Saya menyesal belum berkesempatan, karena Ibu telah tiada.
    Ketika ini diuji coba ke anak-anak.
    Farhan si bungsu.
    "Dek...ini minum Umi, Adek mau, ya!?"
    Lalu terdengar "glek glek dari " kerongkonganya.
    Dibagian ini saya lega.
    "Ummi." Kata si bungsu, menyurungkan gelas ke arahku.
    "Lagiii..."
    Pada Kamis, Jelang maghrib.
    " Umi, kapan Umi wudhu?" Kata si kembar.
    "Kenapa?" Kata saya memutar kran air yang terletak di sisi tangga bawah balkon lantai II, bersiap wudhu untuk maghriban
    "Kita mau minum air cucian kaki Umi dan menyisakannya untuk Dek Fuad nanti setiba di Surabaya." Kata salah satunya memegang baskom.
    Saya?
    Speachless.
    Moral cerita : Niat baik pasti dibalas baik.
    Sebaik-baik peninggalan yang diwariskan orang tua kepada anak adalah pendidikan akhlak